PASAR SIMANGAMBAT KEL : AEK SIMOTUNG KEC : SAIPAR DOLOK HOLE KAB: TAPANULI SELATAN SUMATERA UTARA INDONESIA
Daftar Blog Saya
Selasa, 08 November 2011
PASAR SIMANGAMBAT SAIPAR DOLOK HOLE: GUNUNG CIKURAY 2818 mdpl
PASAR SIMANGAMBAT SAIPAR DOLOK HOLE: GUNUNG CIKURAY 2818 mdpl: TERDAPAT LAFAZ ALLAH DI POST 1,,,,,,,, bagian batang pohon berbentuk lafaz Allah jika pendaki naek dri jalur dayeuh manggo akan ...
GUNUNG CIKURAY 2818 mdpl
TERDAPAT LAFAZ ALLAH DI POST 1,,,,,,,,
bagian batang pohon berbentuk lafaz Allah
jika pendaki naek dri jalur dayeuh manggo akan menemukan lafaz ini di pos 1
Gunung Cikurai berada di wilayah kabupaten Garut Jawa barat dengan ketinggian 2813m dpl, gunung yang kelihatan jelas berdiri menjulang dari terminal bus Guntur Garut ini merupakan juga gunung ke empat tertinggi di Jawa barat. Posisi geografisnya terletak pada 07° 19' 25" LS dan 107° 51' 40" BT. Gunung yang medan pendakiannya mirip dengan saudara tertingginya Ceremai ini yaitu, tanjakan terjal dan tidak ditemukannya sumber air dari mulai start pendakian hingga puncak. Pendakian dimulai dari stasiun relay TV di kecamatan Cilawu. Biasanya pendaki akan mengisi perbekalan airnya dengan memintanya di stasiun relay ini. Puncak gunung ini bisa dicapai dari dua titik yaitu Cikajang dan Cilawu. Tapi pada saat ini jalur yang lebih sering dipakai adalah jalur dari Cilawu, karena jalur dari Cikajang sudah tidak begitu jelas dan sering menyesatkan............................................
Cikuray yang identik dengan sebuah kerucut raksasa adalah salah satu
gunung yang terletak di selatan kota Garut Jawa Barat. Gunung yang
termasuk dalam kelompok pegunungan muda ini dikategorikan sebagai gunung
yang non aktif. Meskipun gunung ini indah, tetapi termasuk jarang
didaki dan dijamah dan harus mengakui kepopuleran gunung lainnya seperti
Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung Ciremay. Untuk mencapai lokasi
pendakian, pendaki bisa memulai dari Cilawu, selanjutnya menuju
perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai pendakian menuju puncak
gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki dapat menemukan sebuah tower
yang cukup tinggi (TVRI) yang nantinya dapat dijadikan arah (pedoman)
dalam perjalanan menuju puncak.
Seperti karakteristik dari gunung-gunung lain yang memilikik bentuk
seperti ini, mata air mengalir akan sulit ditemukan atau bahkan tidak
terdapat sama sekali dalam perjalanan menuju ke puncak gunung, dan mata
air yang ada di gunung ini pun hanya ditemukan di bawah (Cilawu atau
Dayeuh Manggung). Oleh karena itu para pendaki sebaiknya membawa
persediaan air yang cukup.
Untuk mencapai puncak gunung yang tingginya mencapai 2821 meter
diatas permukaan laut ini, diperlukan waktu tempuh selama 7 sampai 12
jam untuk waktu normal dan pada waktu tertentu sebaiknya pendaki
diasarankan agar beristirahat untuk menjaga kondisi dan tenaga. Karena
jalur pendakian yang masih termasuk jarang dijamah orang, maka kita akan
disuguhkan sebuah pemandangan hutan asri dan alami, tetapi perlu
diingat oleh setiap pendaki bahwa dalam perjalanan selama menuju ke
puncak kita akan menemukan beberapa percabangan jalan, karena petunjuk
menuju puncak gunung tidak terdapat dengan jelas seperti halnya Gunung
Gede yang telah menggunakan tanda panah untuk mencapai ke puncak, maka
sebaiknya pemimpin rombongan selalu ekstra hati-hati dalam mengambil
jalur pendakian, karena tidak sedikit pendaki yang tersesat karena salah
dalam menentukan jalur yang akan dilalui dalam pendakian.
Hutan yang terdapat di gunung ini merupakan salah satu hutan yang
sangat sempurna, karena pada beberapa bagian lereng ataupun lembah
hampir tidak pernah dijamah oleh manusia, itu terbukti ketika penulis
mencoba membuka jalur baru, penulis tidak menemukan bekas-bekas
eksploitasi tangan manusia, bahkan pencari kayupun tidak pernah mencapai
lokasi tersebut.
Itu terbukti dari tidak adanya jejak yang berupa potongan ranting
yang membuka jalan setapak, baik menuju puncak ataupun menuruni puncak.
Dan keadaan ini berbeda dengan kebanyakan gunung di Jawa Tengah.
Gunung-gunung di Jawa Tengah selain Gunung Slamet (3428 M) telah
mengalami eksploitasi besar-besaran sehingga fungsi hutan sebagai
penyangga daerah sekitar dan sumber air bersih untuk penduduk menjadi
terganggu bahkan di beberapa tempat hampir tidak ditemukan mata air
mengalir.
Setiap pendaki pasti akan merasa gembira setelah mencapai puncak,
begitu juga dalam pendakian ke puncak Gunung Cikurai ini. Pendaki merasa
puas setelah mencapai puncak. Khususnya puncak cikurai, pendaki akan
disuguhkan pemandangan yang mungkin berbeda dengan pemandangan di puncak
gunung lain, karena kalau kita berdiri di puncak gunung ini yang
luasnya kurang lebih sebesar “lapangan sepak bola”, pandangan mata kita
akan sangat jelas melihat sekeliling gunung, karena tidak ada pohon
ataupun bangunan apapun yang menghalangi pandangan kita. Oleh karena itu
sebaiknya pendaki mencapai puncak pada dini hari karena ketika matahari
terbit, pemandangannya mungkin tidak akan pernah bisa dilupakan.
Setelah pendakian puncak selesai, pendaki diberi pilihan untuk jalur
penurunan. Pendaki dapat turun menuju Cikajang atau turun melewati jalur
awal ketika pendaki memulai pendakian.
Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari
Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari terminal
kota kita dapat menumpang angkutan kota nomor 06 jurusan Garut – Cilawu
dan turun di portal perkebunan teh nusantara (PTPN) VIII atau Dayeuh
Manggung. Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 10
km menuju pemancar beberapa stasiun televisi sebagai titik awal
pendakian. Kalau mau cepat, kita dapat menyewa ojek seharga Rp.30 ribu
per orang.
Atau bisa gunakan 2 jalur pendakian lain yg biasa digunakan (Cikajang & Bayongbong). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak.
Atau bisa gunakan 2 jalur pendakian lain yg biasa digunakan (Cikajang & Bayongbong). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak.
Langganan:
Postingan (Atom)